Bandeng presto asal Sidoarjo merupakan salah satu oleh-oleh khas yang dipopulerkan karena kekayaan hasil laut daerah tersebut. Sidoarjo dikenal sebagai penghasil ikan bandeng, sehingga pengolahan bandeng presto menjadi cara yang praktis untuk memasarkan ikan duri banyak ini. Teknik presto membuat duri bandeng menjadi lunak dan aman dimakan. Tradisi ini berkembang sejak beberapa dekade lalu sebagai solusi untuk memperpanjang umur simpan ikan serta memenuhi permintaan oleh-oleh khas dari wisatawan yang berkunjung ke wilayah Sidoarjo dan sekitarnya.
Cara Pembuatan:
- Bersihkan ikan bandeng.
- Rendam ikan dengan bumbu halus.
- Masak ikan dalam panci presto selama sekitar 1-2 jam hingga duri lunak.
- Ikan siap digoreng atau dikonsumsi langsung.
Bandeng presto biasanya disajikan dengan nasi dan sambal.
Yang kedua oleh-oleh yang paling dicari di Sidoarjo adalah ikan bandeng asap, yang menawarkan cita rasa yang khas. Pusat oleh-oleh terletak di Desa Lebo, sekitar GOR Sidoarjo. Dengan harga terjangkau antara 15.000 hingga 25.000 per ekor, bandeng asap di sini selalu fresh, karena langsung diasap pada saat dipesan.
Ibu Sumaika, seorang pengusaha bandeng asap, menjelaskan bahwa keunikan rasa berasal dari teknik pembakaran menggunakan batok kelapa, yang memberikan aroma dan cita rasa otentik. Bandeng asapnya bisa bertahan hingga 3 hari tanpa bahan pengawet, sehingga aman dan lezat untuk dibawa ke berbagai kota besar seperti Bandung, Jakarta, dan Bali.
Kelezatan dan aroma menggoda dari bandeng asap Ibu Sumaika menjadikannya favorit baik bagi penduduk lokal maupun wisatawan, menciptakan daya tarik tersendiri bagi Sidoarjo sebagai destinasi kuliner yang wajib dikunjungi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar